Warisan nenek moyang biasanya dijadikan sebagai karakter masing-masing masyarakat di Indonesia. Tentu dapat kita bayangkan, di Negara yang memiliki masyarakat plural dan multikultural seperti pada Negara kita ini pastilah memiliki jutaan budaya warisan yang ada pada tiap daerah masing-masing. lebih uniknya lagi, ternyata masing-masing masyarakat kita ternyata memiliki budaya yang berbeda-beda untuk dijadikan karakter daerah mereka masing-masing sekalipun letak geografis antar satu daerah dengan daerah yang lain tidak begitu jauh. Contohnya dapat kita lihat pada masyarakat wilayah Kelurahan Sewu.
Wilayah Kelurahan Sewu adalah sebuah wilayah yang berada tepat disisi Sungai Bengawan Solo dimana masyarakatnya sangat berhubungan erat dengan sejarah panjang dan bernilai tinggi dari Sungai Bengawan Solo itu sendiri. Banyak nilai-nilai sejarah dan budaya yang muncul dari wilayah ini. Mulai dari sejarah maritim sungai Bengawan Solo itu sendiri, sejarah Pohon Pamrih, sejarah Dermaga labuh hingga sejarah Apem Sewu.
Memperingati tradisi budaya kirab apem sewu, Masyarakat Kelurahan Sewu kembali mengadakan kirab budaya. Festival ini merupakan agenda tahunan Pemkot Surakarta. Agenda tahunan yang diadakan oleh Pemkot Surakarta ini merupakan suatu hiburan yang menarik semua perhatian masyarakat, acara festival ini diselenggarakan untuk melestarikan kesenian dan nilai budaya tradisional masyarakat wilayah Kelurahan Sewu Kota Surakarta. Kirab budaya apem sewu diawali dengan pelaksanaan kegiatan bazaar dan hiburan selama 1 (satu) minggu sebelum hari pelaksanaan puncak kirab budaya apem sewu.