admin | 28 Mei 2021

SIBAT Mojosongo Melepas Ratusan Burung

Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) Mojosongo melepasliarkan 165 burung di Pagoda Institut Indonesia (ISI) Surakarta, Minggu (23/5) sore. Di antaranya 29 perkutut, 7 derkuku, 25 kutilang, 31 emprit kaji, dan 73 emprit Jawa. Variasi burung ini akan menghidupkan alam dengan kicauannya yang merdu. Upaya ini terus dilakukan sebagai bentuk konservasi dan pelestarian alam di wilayah situs budaya Mojosongo.  Ketua SIBAT Mojosongo Sukiran mengatakan, berbagai jenis burung ini dibeli dari Pasar Burung di Depok oleh SIBAT Mojosongo. Ini merupakan kegiatan kedua. Setelah sebulan lalu melepasliarkan 20 burung kutilang.

“Agar lebih bervariasi, jenis burungnya ditambah lagi. Ini sebagai uji coba dan sifatnya bertahap. Demi menjaga ekosistem di lingkungan Mojosongo. Supaya masyarakat juga sadar pentingnya konservasi dan pelestarian alam. Sehingga mereka tidak lagi menangkapi burung yang telah dibebasliarkan,” ujar pria yang sering disapa Kiran.

Setelah kegiatan ini berjalan lancar Mojosongo punya kiat-kiat untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait konservasi dan pelestarian alam. Lewat pertemuan warga masyarakat yang berantai. Diawali dari pertemuan RW rutin perbulannya. Kemudian dibagikan lagi ke RT.

“Lalu RT ke masyarakat. Tujuannya agar masyarakat paham dan anak cucu kita nanti bisa mengenal burung yang berkeliaran di lingkungan Mojosongo,” ungkapnya.

Bendahara SIBAT Mojosongo Yeyen Wahyono menambahkan memilih wilayah di Pagoda. Ini bertujuan untuk melestarikan ISI Surakarta yang telah tenggelam. Pelestarian juga harus didukung dengan alamnya. Agar Pagoda juga bisa eksis. Kegiatan ini rencananya diadakan sebulan sekali. Jika ada pendanaan.  “Di kegiatan ini kami juga menampilkan dua maskot burung. Yakni burung jatayu yang melambangkan kegagahan. Serta burung kutilang,” beber Yeyen.