KONDISI GEOGRAFIS
Kelurahan Pucangsawit merupakan salah satu kelurahan di wilayah Kecamatan Jebres, berada pada ketinggian antara 80 – 100 m di atas permukaan laut, dengan luas wilayah adalah 127 Ha , dan dengan batas wilayah sebagai berikut :
Utara : Berbatasan dengan KelurahanJebres dan KecamatanJebres
Selatan : Berbatasan dengan Sungai Bengawan Solo/Gadingan, Mojolaban, Sukoharjo
Barat : Berbatasan dengan Sungai Bengawan Solo/DesaPalur, Mojolaban, Sukoharjo
Timur : Berbatasan dengan Kelurahan Jagalan, Kelurahan Sewu, danKecamatanJebres
KONDISI DEMOGRAFIS
Luas Wilayah : 127 Ha
Jumlah Penduduk : 13774 Jiwa
Jumlah KK : 3.357 KK
Jumlah RT : 56 RT
Jumlah RW : 15 RW
VISI
“Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat yang bertumpu pada Pelayanan Prima, Pemberdayaan, Pembangunan dan Kemasyarakatan dengan memperhatikan kelestarian budaya dan lingkungan.”
MISI
Sejarah Keluarahan Pucangsawit
Konon Raja Paku Buana X apabila anjangsana ke wilayah Pucangsawit berkenan beristirahat di Taman Jurug
Tempat beristirahat ini dinamakan :" panggung " ,
Dinamakan Panggung karena letak bangunannya lebih tinggi dengan lingkungan disekitamya lantai lebih tinggi satu setengah meter dari tanah sekitamya
Bangunan panggung , bentuknya segi enam ukuran kurang lebih 9 m2, 3 m x 3 m ,atap limas segi enam , lantai lebih tinggi 1,5 m dari tanah sekelilingnya , dibuat rangkaian kayu penghubung enam tiang yang sekaligus menjadi pagar sandaran
Disamping Taman Jurug juga dibangun di kampung Badran ( sekarang RW X) Bangunan Panggung sekarang keberadaannya di rumah (Alm) mBah Topeng di RW XII
Sawah dan tegalan di Pucangsawit adatah tanah-tanah Negara dengan sebutan tanah desa dan tanah garapan
Orang-orang yang mengerjakan tanah ini dulu mendapat pembagian dari pemerintah Persetujuan mengerjakan tanah Negara.
Pucangsawit Tempo dulu
Secara geografis Pucangsawit adalah wilayah timur sisi selatan kota Surakarta Wilayah tersebut berupa persawahan kering dan tegalan
Dikatakan sawah kering karena tidak ada pengairan , dapat dikatakan sawah tadah hujan
Daerah persawahan ada di sebelah timur Kampung Katangan sekarang
Wilayah itu dikenal, dengan sawah Wetan (RW IV dan sekitarnya ) dan sawah Kulon Di sekitar kampung Kalangan
Dengan letaknya yang disisi pinggiran Kota Solo
Wilayah ini masih sangat sepi belum banyak dihuni ,dapat dikatakan tidak ada aktivitas masyarakat ataupun kegiatan yang padat
Kegiatan yang ada hanya untuk menggarap tegal dan sawah
Wilayah Pucangsawit dulu dengan pusat penghunian di kampung Kalangan Selain kampung Kalangan ,
Di Pucangsawit ada Kampung Tekenan , kampung Sekarpace, kampung Tedeng atau disebut juga kampung Baben ,kampung Tahon , kampung Belik Jambe , kampung Kedung Belang, kampung Badran dan kampung Lemah Putih
Masing-masing kampung mempunyai histori atau cerita sejarah sendiri-sendiri
Pada awalnya kampung-kampung diwilayah ini baru dihuni setiap kampungnya beberapa keluarga
Itupun masih sangat sederhana
Begitu pula tingkat pendidikanya masih rata- rata rendah malah ada yang tidak pandai baca tulis
Sekolah saja baru ada setelah Indonesia Merdeka itupun baru satu sekolah yaitu Sekolah Rakyat Pucangsawit ( sekarang SD Pucangsawit )
Disamping suasana yang sepi , belum adanya sarana jalan yang memadai
yang ada saat itu jalan dari Kalangan sampai Sekar Pace itupun hanya dilalui gerobak sapi
Sedangkan jalan dari Kalangan ke timur hanya jalan setapak namun agak lebar jalan yang ada dulu dinamakan jalan jurug, karena menuju ke Taman Jurug
Dari sisi letaknya yang dipinggiran kota , wilayah ini banyak digunakan untuk tanah pemakaman, diantaranya makam " Purwoloyo `I dan makam makam lain termasuk makam Hadran , beberapa makam Cina atau Bong
Ditimur wilayah Pucangsawit ada makam " Pahlawan "
Dalam perkembangan sekarang sudah banyak tanah pekuburan ini digunakan untuk sarana pemerintah , diantaranya yang dipakai untuk sekolah dasar Wonosaren.
Juga sudah banyak yang dimohon untuk hunian masyarakat
Wilayah Pucangsawit meski dahulu banyak tanah Tegalan dan sawah , banyak juga cerita sejarahnya